Langsung ke konten utama

Pengujian Ultrasonik

Uji ultrasonic adalah pengujian baik pengukuran tebal maupun pendeteksian cacat internal ( flaw detection ) dengan menggunakan getaran ultra , yakni gelombang mekanis yang berfrequensi diatas 20 KHz .
Gelombang ini memiliki sifat sama dengan gelombang suara yang dapat dipantulakn , dibiaskan , didefraksikan dan diserap . Dimensinya ditentukan sebagai berikut : panjang gelombang            (        )  , frequensi ( f ) , kecepatan rambat ( v ) , amplitudo (   A  ) , dan fasa ( φ ) .
Gelombang ultrasonic dihasilkan oleh suatu transducer yang biasanya bekerja  berdasarkakan konversi  enerji listrik ( piezo electric ) menjadi enerji mekanik .

Gelombang ultrasonic akan terdifraksi ( tersimpangkan ) sedemikian besar didalam udara sehingga untuk mendapatkan perambatan yang konsisten dari transducer kebenda uji , kedua permukaan benda yang berhimpitan ( interface ) harus diberi zat perantara yang dapat menghantarkan gelombang ultrasonic yang berupa cairan ( air , gemuk , minyak pelumas , dll ) yang disebut couplant .
Perambatan gelombang ultrasonic ini dapat dimanipulasikan untuk maksud pengukuran ketebalan bahan , bentuk dan besaran serta lokasi ketidak sesuaian / cacat internal  , dan homoginitas bahan yang dilewatinya . 
Sebagaimana halnya jenis jenis sarana uji lainnya , ultrasonic juga memiliki keunggulan dan kelemahan . Terdapat tiga jenis prinsip penggunaan gelombang ultrasonic untuk maksud maksud pengujian bahan . Kedua prinsip tersebut adalah a) prinsip teknik resonansi ,  b) prinsip tehnik transmisi dan c) prinsip teknik pulsa echo
Kedua prinsip ini dapat dilihat pada sketsa dibawah ini :


Diantara ketiga tehnik tersebut diatas , tehnik pulsa echo yang paling banyak digunakan .

Tehnik transmisi dan pulsa echo biasa digunakan dengan sistim kontak langsung maupun immersion ( dalam air ) , sedangkan tehnik resonansi hanya digunakan dengan sistim kontak langsung .
 Pada umumnya Uji Ultrasonic terdiri dari : 1) Sumber gelombang ultrasonic ( unit pemancar dan transducer pemancar ) , 2) Penerima gelombang ultrasonic ( unit penerima dan trasducer penerima ) , 3) Display .
Display dapat berupa Scan A , Scan B dan Scan C . Peralatan poetable biasanya menggunakan scan A
Gelombang ultrasonic  adalah gelombang mekanis yang frequensinya lebih besar dari 20 KHz dan sifatnya serupa dengan gelombang suara , jadi karenanya berlaku pula formula 
 
Frequensi yang  banyak digunakan    berkisar     antara              250 KHz -  15 MHz .
Gelombang ini dapat merambat  didalam bahan dengan bermacam moda , yakni :
a)    moda longitudinal  ( compression )
b)   moda transversal ( shear )
c)    moda permukaan ( gelombang Releigh )
d)   moda pelat ( gelombang Lamb )

Perubahan dari satu moda kemoda lainnya dapat terjadi karena misalnya karena pantulan  atau pembiasan .
Dengan berubahnya moda berubah pula kecepatan rambat gelombang ultrasonic  yang terkait  ,namun dalam kedua hal tersebut frequensi gelombang ultrasonic selalu tetap .
Dibawah ini ditampilkan kecepatan rambat gelombang ultrasonic dalam beberapa jenis bahan :
 
Jika frequensi tetap , dengan berubahnya jenis moda akan merubah panjang gelombang ultrasonic .
Frequensi gelombang sangat menentukan kepekaan peralatan uji ; makin tinggi frequensi makin cermat penunjukannya ( mampu mendeteksi cacat yang berdimensi kecil ).
  
Uji ultrasonik termasuk salah satu dari  uji tanpa rusak yang fungsinya saling mendukung dengan jenis uji tanpa rusak lainnya terutama untuk mendeteksi cacat internal dan ketebalan dinding.

Penggunaan UT dilapangan masih dianggap lebih mahal daripada radiografi , disamping pada umumnya  UT tidak dapat dibuktikan dengan record tertulis sebagaimana halnya radiografi , jadi baik buruk rekomendasi inspektor benar benar didasarkan atas profesionalitas dan tingkat kualifikasinya sebagai ahli uji ultrasonik dengan level tertentu dengan lingkup tanggung jawabnya.
Uji ultrasonik sama dengan uji radiografi , memerlukan bukti kualifikasi  inspektor  dan mutu kinerja yang harus didemonstrasikan , kecuali apabila sertifikasi kompetensinya dikeluarkan oleh institusi yang telah diakui secara internasional ( seperti misalnya ASNT ) dan masih valid pada saat recruitmentnya.
Selanjutnya bagi seorang ahli uji ultrasonik , untuk meningkatkan kinerja dan kehandalannya walaupun telah berkualifikasi tingkat tertinggi tetap diperlukan praktek dan eksperimen yang terus menerus dan enovative untuk dapat menangani berbagai bentuk non konformasi yang rumit dan unique dalam berbagai material dengan variabel komponen  yang berbeda seperti misalnya accoustic impedance dan lain lain yang cukup dominan.
PERLENGKAPAN
Inspeksi ultrasonik mencakup perlengkapan sebagai berikut :
1     Generator yang menghasilkan sinyal elektronik  yang mengeluarkan semburan voltase bolak balik  apabila dipicu secara elektronik.
1.    Transduser  yang mengeluarkan berkas  gelambang suara ultrasonik apabila dikenai voltase bolak balik.
2.    Couplant , zat penghantar gelombang getaran ultra kebenda uji.
3.    Couplant yang meneruskan  output ultrasonik  ( accoustic energy ) dari benda uji ketransducer penerima
4.    Transducer atau lazim disebut unit pencari  yang merubah energi ultrasonik menjadi semburan voltase bolak balik . Didalam beberapa sistim transducer juga  bekerja baik sebagai pengirim dan penerima gelombang suara ultrasonik.
5.    Piranti elektronik untuk memperkuat ( amplify )  dan jika perlu dimodulasi  atau jika tidak merubah sinyal dari transducer penerima.
6.    Piranti ( osciloscope ) untuk mendisplay atau mengidikasikan record output dari benda uji berupa charta atau computer printout.
7.    Electronic clock sebagai titik referensi primer dan mengkordinasi seluruh sistim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modifikasi Akar

Modifikasi Akar Akar  adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumi kormus. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan  udara  dan  cahaya Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah Macam perakaran (modifikasi): 1. Akar Tunggang (Tap root) Akar utama umumnya berasal dari radikula, tumbuh tegak ke bawah dan daripadanya tumbuh cabang-cabang akar. Berfungsi sebagai tempat  penimbungan cadangan makanan. Contoh:  a. Akar wortel  Daucus carota  (fusiform: bentuk to

Cara Membuat Kerajinan dari Fiberglass

CARA MEMBUAT GANTUNGAN KUNCI FIBERGLASS CANTIK DAN UNIK   Bagi anda yang ingin membuat kerajinan dari fiberglass untuk hiasan gantungan kunci, pernak-pernik untuk cindera mata, dan lain sebagainya. Seni kerajinan fiberglass ini mungkin patut untuk ada coba. Dimana seni kerajinan ini ymasih sedikit orang tahu untuk cara pembuatannya. Gantungan Kunci Fiberglass Apa itu Fiber atau Fiberglass?   Fiberglass   (Serat Kaca)  adalah kaca cair yang telah ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah berkisar 0,005 mm-0,01 mm. Fiberglass ini biasanya dipergunakan untuk membuat kerajinan fiber yang di campur resin sebagai bahan perekat dan membuat bahan tersebut menjadi sangat kuat. Biasanya fiberglass juga dijadikan bahan untuk untuk modifikasi body mobil atau sepeda motor. Itulah penjelasan singkat mengenai Fiberglass, nah sekarang saya akan memberikan anda langkah-langkah untuk membuat Fiberglass yang bisa anda jadikan sebagai hiasan pada gantungan kunci. Simak penjel

Cara Membuat Kerajinan dari Plastisin

Membuat Kerajinan Tangan Bunga Mawar dari Plastisin Selamat malam semua, malam ini saya akan menuliskan tentang cara membuat kerajinan tangan bunga mawar dari plastisin Sebelumnya mari tonton video berikut ini  http://www.youtube.com/watch?v=oReZyrJzZiA Atau klik disini  Bahan yang harus disiapkan  1.Plastisin / Lilin  2.Wadah untuk plastisin  3.Alat perekat 4.Kardus dan gunting  Cara pembuatan  1.Buat bulatan kecil dari plastisin  2.Regangkan plastisin menggunakan jari telunjuk  3.Lupat plstisin hingga membentuk kuncup  4.Tambahkan lipatan lainnya sampai membungkus kuncupnya  5.Lakukan seterusnya hingga terlihat seperti bunga yang mekar 6.Siapkan kardus dan hiasannya  7.Lekatkan bunga mawar dari plastisin dengan kardus menggunakan alat perekat  8.Hias dengan Spidol/ menamakannya 9.Selesai Semoga bermanfaat ya ^^, dan ini hasil buatan saya hehe    Sumber : http://baimsmk.blogspot.co.id/2014/09/membuat-bunga-mawar-dari-plastisin.html