APA ITU HEPATITIS A?
Hepatitis A adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus hepatitis A yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita; biasanya melalui makanan (fecal - oral).
Tetapi tidak semua pengidap mengalami gejala hepatitis A. Karena itu, penyakit ini kadang sulit untuk disadari. Hanya satu dari sepuluh penderita hepatitis A di bawah umur 6 tahun yang mengalami sakit kuning. Sedangkan pada remaja dan orang dewasa, penyakit ini biasanya menyebabkan gejala yang lebih parah dan 70 persen di antaranya akan mengalami sakit kuning.
Tidak seperti dua jenis hepatitis lainnya yakni hepatitis B dan hepatitis C, infeksi akibat hepatitis A ini tidak menyebabkan gangguan hati jangka panjang (kronis), dan jarang berakibat fatal. Namun, hepatitis A dapat menyebabkan munculnya gejala kerusakan hati akut, yang mana cukup berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa.
Penyebab dan Penularan Hepatitis A
Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis A yang dapat menyebar dengan sangat mudah. Cara penyebaran utamanya adalah melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja pengidap hepatitis A. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran virus ini meliputi:
- Sanitasi yang buruk.
- Kontak langsung dengan pengidap.
- Berbagi jarum suntik.
- Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.
- Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.
- Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.
Langkah Pengobatan Hepatitis A
Penyakit ini tidak memiliki langkah penanganan khusus karena sistem kekebalan tubuh akan melenyapkan virus dengan sendirinya.
Waktu yang dibutuhkan pengidap untuk pulih sepenuhnya dari penyakit ini biasanya beberapa bulan. Pengidap yang berhasil sembuh total akan memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
Cara-cara Mencegah Hepatitis A
Karena penyebaran utamanya adalah melalui konsumsi sesuatu yang terkontaminasi, langkah utama pencegahan hepatitis A adalah dengan menjaga kebersihan. Langkah ini dapat dilakukan dengan mudah, misalnya selalu mencuci tangan, menghindari konsumsi makanan mentah atau kurang matang serta menghindari konsumsi air mentah yang tidak terjamin kebersihannya.
Selain itu, vaksinasi hepatitis A juga dapat mencegah penyakit ini. Terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi seperti orang yang mengidap penyakit hati kronis, serta pengguna jarum suntik yang tidak steril.
Gejala awal yang dapat muncul pada penyakit hepatitis A adalah pusing, mual-mual, muntah, sakit tenggorokan, diare, kehilangan nafsu makan, kelelahan dan nyeri pada otot serta sendi. Ketika organ hati Anda mulai terserang, ada beberapa gejala yang akan muncul, yaitu urin berwarna gelap, tinja berwarna kuning pucat, sakit kuning serta pembengkakan hati yang terasa sakit jika perut kanan atas ditekan.
Sakit kuning
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran virus hepatitis A meliputi:
- Sanitasi yang buruk.
- Kurangnya ketersediaan air bersih.
- Mengonsumsi makanan mentah.
- Kontak langsung dengan pengidap, misalnya karena hidup serumah.
- Memakai dan berbagi jarum suntik.
- Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.
- Hubungan seks antar pria.
- Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.
Penyakit ini tidak memiliki langkah penanganan khusus. Pemulihan hanya bergantung pada sistem kekebalan tubuh yang melenyapkan virus dengan sendirinya. Langkah pengobatan hepatitis A bertujuan meringankan gejala-gejala yang dialami. Langkah-langkah pengobatannya meliputi:
- Banyak beristirahat. Pengidap hepatitis A pasti akan mengalami kelelahan, terutama pada awal infeksi.
- Mengonsumsi obat pereda rasa nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dengan resep dokter, jika pasien merasakan nyeri atau sakit.
- Mengatasi mual-mual dan muntah, misalnya dengan menghindari makanan berlemak dan makan dengan porsi sedikit.
- Jangan mengonsumsi minuman keras atau obat-obatan yang berdampak pada hati agar organ hati Anda juga bisa beristirahat.
Ada beberapa cara bagi pengidap Hepatitis A untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain, yaitu:
- Jangan berbagi handuk dengan orang lain dan jangan mencampur cucian pakaian dengan milik orang lain
- Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur, khususnya usai ke kamar kecil.
- Sebaiknya tidak berhubungan seksual, selama masih terinfeksi.
- Jangan menyiapkan makanan bagi orang lain.
- Bersihkan kamar kecil, terutama bagian kloset.
- Hindari berpergian ke luar rumah, setidaknya sampai seminggu setelah gejala mulai terasa.
Komentar
Posting Komentar